PADANGSIDIMPUAN, HARIAN TABAGSEL.com- Polemik tunda bayar Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan kepada sejumlah pihak seperti gaji, honorarium, tunjangan dan proyek anggaran tahun 2024 yang lalu masih belum terealisasi sampai dengan Maret atau triwulan I 2025 ini, telah membuat sejumlah pihak resah dan menunggu apalagi beberapa hari lagi Idul Fitri akan datang.
“Kita sangat menyayangkan sampai akan berakhirnya triwulan pertama tunda bayar masih belum diselesaikan Pemko Padangsidimpuan dalam hal ini TAPD. Padahal review dari Inspektorat sudah turun,” ungkap Direktur Pusat Analisis Layanan Dasar Masyarakat (Paladam), Subanta Rampang Ayu, ST.
Menurut Subanta, Pemko Padangsidimpuan harusnya fokus untuk menyelesaikan ini sebelum situasi meruncing dan keruh akibat desakan ekonomi yang kuat apalagi jelang lebaran ini.
Menurutnya seluruh honorer, aparatur desa dan kelurahan, guru, ASN dan kontraktor sangat membutuhkan dana segar untuk menutupi kebutuhan hidup apalagi dekat Lebaran.
“Secara pribadi saya faham betul kenapa defisit dan tunda bayar ini terjadi. Namun, kita tidak mau memperkeruh suasana. Cuma Pemko Padangsidimpuan seharusnya proaktif menyikapi ini dan secara tegas dituntaskan,” beber Subanta Rampang Ayu, ST.
Dan keadaan ini, sebut Subanta, harusnya jadi pembelajaran bagi pemerintah yang baru ini dan ke depan lebih ketat dalam menyusun APBD.
Khususnya dalam menentukan dan memprediksi pendapatan daerah baik dari PAD, dana transfer pusat dan pendapatan lainnya dan membuat porsi belanja lebih rasional apalagi APBD minim begini.
“Kami berharap tunda bayar ini bisa segera dibayarkan dalam beberapa hari ini sebelum memunculkan efek bersayap nantinya yang bisa memunculkan hal-hal yang tidak bisa diprediksi, mengingat ini menyangkut kebutuhan dasar,” ujarnya seraya berharap Wali Kota Padangsidimpuan, Letnan Dalimunthe segera melakukan tindakan. (Parlin Pohan)