MANDAILING NATAL, HARIAN TABAGSEL.com–Ada yang spesial pada momen perayaan HUT ke-24 Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Kabupaten ini memecahkan rekor gerakan makan ikan terbanyak secara serentak oleh anak sekolah dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Kegiatan ini dipusatkan di pelataran parkir Masjid Agung Nur Ala Nur, Panyabungan, Jumat (10/3).
Sementara siswa-siswi lainnya mengikuti secara daring dari sekolah masing-masing. Jumlah peserta makan ikan bersama ini mencapai 44.617 siswa dari 247 sekolah. Ikan yang dikonsumsi mencapai 12.500 kilogram, sehingga memecahkan rekor MURI.
“Secara khusus rekor MURI makan ikan terbanyak oleh siswa-siswi secara serentak kali pertama diadakan di Kabupaten Mandailing Natal,” kata Humas MURI Lutfi Syah Pradana.
Lutfi Muri mengapresiasi kegiatan makan ikan ini. Menurut dia, hal ini merupakan langkah yang luar biasa demi mengurangi angka stunting di Kabupaten Mandailing Natal.
Sementara Wakil Bupati Kabupaten Mandailing Natal Atika Azmi Utammi mengatakan kegiatan itu bertujuan memperbaiki gizi dan penurunan angka stunting di Kabupaten Mandailing Natal.
Menurut Atika, angka stunting di Kabupaten Mandailing Natal sudah menurun dari 47,7 persen menjadi 34,2 persen.
“Kami juga mengajak masyarakat Kabupaten Mandailing Natal untuk berperilaku hidup sehat, karena ini berkaitan dengan stunting. Para orangtua juga agar memperhatikan apa yang dikonsumsi anak,” kata Atika.
Atika menyebutkan kegiatan tersebut awalnya bukan untuk memecahkan rekor, tetapi wadah untuk mengajarkan kembali agar anak-anak rajin makan ikan.
“Ternyata pecah rekor. Untuk itu, kami undang pihak MURI. Ini juga salah satu perbaikan angka stunting di Kabupaten Mandailing Natal dan menggairahkan kembali anak-anak makan ikan,” kata Atika.
Atika Azmi menyebutkan rekor MURI itu bukan untuk Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, tetapi untuk seluruh masyarakat.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak atas terciptanya rekor ini dan bangga rekor MURI kita pecahkan di Kabupaten Mandailing Natal dengan makan ikan terbanyak. Ini milik kita semua, terutama anak anak kami,” ujar Atika. (Zakaria)