PADANG LAWAS, HARIAN TABAGSEL.com-Aksi unjuk rasa ratusan massa pendukung bupati non aktif H Ali Sutan Harahap yang terjadi Senin (27/2) lalu, yang berujung ricuh hingga korban Kapolsek terkena lemparan, sudah dilaporkan ke Polres Padang Lawas (Palas) pasca kejadian.
Selain Kapolsek Barumun yang membuat LP, Pemerinta Kabupaten (Pemkab) Padang Lawas juga melaporkan aksi tersebut, terkait pengrusakan fasilitas umum.
Seminggu berlalu, belum ada tindak lanjut kepolisian pada 2 laporan polisi ini. Aksi ini sempat jadi perhatian dikarenakan massa membakar puluhan ban bekas.
Aksi itu juga ricuh, merusak sejumlah fasilitas umum di kantor SKPD Terpadu Sigalagala. Bahkan, Kapolsek Barumun AKP Miptahuddin terkena lemparan, dan harus mendapat perawatan.
“Belum ada kita periksa, masih fokus kasus-kasus yang lain. Pembunuhan dan cabul santri ini,” terang Kasat Reskrim AKP H Hutagalung SH kemarin.
Diakui Kasat, kekurangan personil juga jadi salah satu faktor lambatnya tindak lanjut kasus itu. Mengingat kasus yang datang bertubi-tubi.
“Kita juga kekurangan personil,” tukas Kasat di ruangannya.
Baca Juga : Kisruh Status Kepala Daerah Memanas, Massa Rusak Aset Pemkab di Padang Lawas
Sebelumnya, Kapolsek Barumun AKP Miptahuddin mengakui sudah melaporkan pelemparan terhadapnya.
Terkait itu juga, bupati non aktif H Ali Sutan Harahap sempat mengunjungi Kapolsek Barumun. Tampak juga saat itu Miftahuddin Harahap, Sekretaris DPD II Golkar Padang Lawass dan ajudan.
“Yang jelas kasus ini sudah saya laporkan. Dan masih penyelidikan,” ungkap Kapolsek belum lama ini.
Terkait kunjungan Bupati Non Aktif itu, diakui Sekretaris DPD II Golkar Palas, Miftahuddin Harahap hanya sekedar jenguk saja. Sempat banyak spekulasi muncul yang menyebar di media sosial, bahwa kunjungan itu dikaitkan dengan kasus pelemparan massa terhadap kapolsek.
“Menjenguk Kapolsek, karena masih ada kaitan saudara bupati (non aktif) dengan kapolsek, barisan anak dari (wilayah) Padang Ree,” kata Miftahuddin beberapa waktu lalu yang dikonfirmasi terkait kunjungan itu. (tan)